Jejaring sosial (social networking) kini sepertinya tidak dapat dipisahkan dari aktivitas keseharian kita di dunia maya atau Internet. Ketika kita dengan bangga membuat blog, saat kita memberi komentar terhadap suatu tulisan di blog, saat kita menonton video dari Youtube dan memberi peringkat atas video yang kita pirsa, atau ketika kita membubuhkan tautan (link) halaman Web yang kita kunjungi di del.icio.us--itu semua adalah aktivitas jejaring sosial.
Tetapi apakah social networking itu? Konsep ini dijumput dari dunia riil yang kemudian diterapkan di dunia maya. Bayangkan situasi ini: anda menulis cerpen untuk dipublikasikan di sebuah koran. Setelah cerpen dimuat, teman anda mengirim email mengomentari kisah fiksi buah pena anda. Lewat email pula anda mengucapkan terima kasih atas komentarnya itu sambil tidak lupa merekomendasikan sebuah film ciamik yang tengah diputar di sebuah bioskop--itu semua adalah aktivitas jejaring sosial. Jejaring sosial, dengan kata lain, adalah aktivitas yang kita untuk gaul--demikian istilah para ABG. Dalam kalimat yang lebih njlimet, Whatis.com memberikan definisi berikut perihal social networking: "Social networking is the practice of expanding the number of one's business and/or social contacts by making connections through individuals. While social networking has gone on almost as long as societies themselves have existed, the unparalleled potential of the Internet to promote such connections is only now being fully recognized and exploited, through Web-based groups established for that purpose."
Perbedaan yang jelas antara gaul di dunia rill dan dunia maya adalah tidak adanya kontak antar-muka antara para pelaku gaul di dunia maya. Di sisi yang lain, gaul dunia maya memungkinkan pendapat atau informasi kita diakses atau disimak oleh siapa pun di segala penjuru dunia, sepanjang orang itu dapat mengakses Internet dan dapat menemukan situs yang memuat pendapat atau informasi yang kita jejalkan.
Konsekuensi selanjutnya dari komunikasi nir-kontak langsung ini adalah tidak adanya komunikasi dua arah spontan. Komunikasi umpan datang dari pelaku gaul X, misalnya, sementara komunikasi respons bisa saja datang dari pelaku gaul A, B, C, D dst-nya yang perlu mengakses Web terlebih dahulu untuk dapat memperoleh masukan dari pelaku gaul X dan memberi respons lewat berbagai cara: komentar di blog, pertanyaan lewat email, pemeringkatan hasil karya, pengklikan bubuhan tautan yang diperbagikan (share) oleh X, dst., dst.
Jika di dunia riil pelaku gaul terganjal oleh keterbatasan fisik, waktu dan geografis, maka gaul dunia maya memungkinkan pendapat atau informasi yang dibubuhkan oleh seorang pelaku gaul diakses atau disimak oleh siapa pun dari belahan dunia mana pun, sepanjang orang itu dapat mengakses Internet dan dapat menemukan informasi yang dibubuhkan oleh para pelaku gaul pada situs gaul tertentu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar